Self-compassion dalam Pengasuhan: Apakah Penting?
Pengasuhan adalah pekerjaan seumur hidup. Dalam kesehariannya, orang tua dapat mengalami masa-masa sulit yang berkaitan dengan pengasuhan. Mungkin saja Anda mengalami hari yang berat di rumah, mungkin Anda lupa membuat makanan kesukaan anak Anda, anak Anda menolak untuk melakukan apa yang Anda minta, dan rumah yang berantakan karena Anda tidak punya waktu untuk merapikannya. Di masa-masa ini sangat mungkin jika Anda frustasi dan merasa gagal menjadi orang tua. Pikiran-pikiran seperti “aku sudah tidak tahan lagi”, “anakku pasti membenciku”, atau “aku gagal, aku bukanlah orang tua yang baik” bisa saja muncul di masa-masa sulit ini.
Salah satu hal lain yang bisa dilakukan oleh orang tua di masa-masa sulit ini adalah dengan menerapkan self-compassion. Dr. Kristen Neff, salah seorang pelopor riset dalam self-compassion, mengartikan self-compassion sebagai perlakuan kepada diri sendiri yang menunjukkan kepedulian dan kebaikan hati yang sama seperti yang kita tunjukkan kepada teman dekat kita. Menurut Neff (2011) self-compassion memiliki tiga komponen:
- Self-kindness, atau bersikap baik kepada diri kita sendiri dengan berusaha memahami diri kita lebih baik daripada terus menerus menilai buruk diri sendiri. Alih-alih memenuhi diri kita dengan kata-kata dan penilaian negatif untuk diri sendiri, akan lebih baik jika kita menerima bahwa kita melakukan kesalahan dan mencoba untuk menenangkan diri sendiri, kemudian fokus untuk mencari tahu apa yang bisa dilakukan.
- Common humanity, yaitu perasaan berhubungan dengan orang lain melalui pengalaman yang serupa daripada merasa terisolasi akibat penderitaan yang dialami. Ingatlah bahwa melakukan kesalahan itu manusiawi, tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan. Jadi, jangan terlalu keras pada diri Anda ya.
- Mindfulness, yaitu melihat secara jelas dan menerima tanpa menghakimi apapun yang terjadi saat ini tanpa mengabaikan atau melebih-lebihkan perasaan tidak nyaman kita. Saat mengalami masa sulit, cobalah untuk menarik napas dan berhenti sebentar untuk mengenali dan memproses apa yang sedang kita rasakan.
Self-compassion sangat penting dalam pengasuhan yang baik. Menerapkan self-compassion terbukti menurunkan tingkat stress, depresi, dan kecemasan orang tua dalam melakukan pengasuhan (Jefferson, Shires, & McAloon, 2020). Pada orang tua dengan anak spektrum autism, self-compassion dapat berperan menjadi tameng dari penilaian negatif dan pandangan orang lain terhadap pengasuhan anak berkebutuhan khusus (Wong, Mak, & Liao, 2016).
Orang tua yang menerapkan self-compassion dalam pengasuhan secara tidak langsung menunjukkan dan mengajarkan kepada anak bagaimana menghadapi situasi yang kurang nyaman dalam hidup melalui cara yang positif. Ketika orang tua berusaha untuk bersikap penuh kasih sayang kepada diri sendiri di masa sulit, tidak menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, mengakui kesalahan atau perasaannya, serta fokus terhadap apa yang bisa dilakukan, anak bisa belajar bahwa tidak apa-apa melakukan kesalahan dan merasakan emosi negatif.
Namun, perlu diingat juga bahwa bersamaan dengan pengajaran mengenai self-compassion, orang tua perlu untuk tidak berlebihan dalam memberikan kritik kepada anak ketika anak melakukan kesalahan. Mengajarkan self-compassion artinya kita juga perlu untuk menunjukkan compassion kepada orang lain. Satu hal utama dalam self-compassion adalah fokus kepada perilaku sesungguhnya, dan bukan kepada karakter anak secara umum. Dengan begitu, anak dapat belajar bahwa tidak apa-apa melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan, karena kita semua selalu dalam keadaan belajar.
Sumber:
Jefferson, F.A., Shires, A. & McAloon, J. Parenting Self-compassion: a Systematic Review and Meta-analysis. Mindfulness 11, 2067–2088 (2020). https://doi.org/10.1007/s12671-020-01401-x
Neff, K. (2011). Self-compassion: The proven power of being kind to yourself. Hachette UK.
Wong, C.C.Y., Mak, W.W.S. & Liao, K.YH. Self-Compassion: a Potential Buffer Against Affiliate Stigma Experienced by Parents of Children with Autism Spectrum Disorders.Mindfulness 7, 1385–1395 (2016). https://doi.org/10.1007/s12671-016-0580-2
self-compassion, pengasuhan anak, hubungan anak dan orang tua, parenting
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / Self-compassion dalam Pengasuhan: Apakah Penting?
Comments