Pentingnya Story Time Bagi Anak
Ketika mengingat saat kita kecil, waktu membaca cerita seringkali menjadi waktu yang ditunggu-tunggu. Duduk di atas kasur, memilih buku yang kita sukai, dan mendengarkan orang tua kita membacakan cerita sampai kita mengantuk. Setelah kita menjadi orang tua saat ini, mungkin ada banyak pilihan kegiatan lain yang bisa dilakukan sebelum anak kita tidur. Misalnya mendengarkan lagu, menonton TV bersama keluarga, atau menonton cerita dalam bentuk video dari gawai. Tidak ada yang salah dengan kebiasaan-kebiasaan ini.
Namun, ternyata waktu membaca sangatlah penting bagi anak dan perkembangan mereka. Ketika membacakan cerita kepada anak, anak secara tidak langsung dilatih untuk duduk diam dan mendengarkan. Kemampuan duduk diam dan mendengarkan sangat penting untuk kesiapan sekolah. Anak juga dilatih untuk memperhatikan dalam waktu yang cukup panjang, sehingga rentang atensi mereka dapat bertambah. Meski begitu, orang tua tetap harus memperhatikan jenis dan level buku yang sesuai dengan usia anak.
Manfaat lain dari membacakan cerita kepada anak adalah anak dapat mengembangkan kemampuan bahasa dan literasinya. Saat orang tua membaca buku dengan nyaring, anak akan melihat bagaimana susunan huruf tertentu membentuk suatu kata dan bagaimana cara mengucapkan kata tersebut. Semakin lama anak akan membentuk asosiasi kata dengan bunyinya. Hal ini akan mendukung anak ketika anak belajar membaca kelak. Selain itu, membacakan cerita juga dapat meningkatkan perbendaharaan kata anak dengan cepat. Seringkali kita menemukan kata-kata yang tidak kita gunakan sehari-hari, seperti kata benda-benda yang tidak ada di rumah, atau bahasa baku yang tidak digunakan untuk bicara sehari-hari. Saat membacakan cerita, orang tua dapat mengenalkan kata-kata baru ini pada anak.
Saat waktu membaca cerita, orang tua dapat membangun interaksi dan percakapan terkait cerita yang dibaca. Ketika orang tua memberikan stimulus berupa pertanyaan atau meminta anak mengembangkan cerita yang sedang mereka baca, terbukti bermanfaat bagi kemampuan membaca, literasi, dan pemahaman membaca anak (Parish-Morris, et al., 2013). Dengan mengelaborasi cerita dan mengaitkannya dengan pengalaman anak, anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan emosionalnya, seperti berempati, self-awareness, dan mendiskusikan pengalaman emosi mereka. Selain itu, anak yang mendapatkan pengalaman membaca cerita dengan interaksi verbal dan afeksi yang kaya akan lebih menyukai membaca ketika sudah besar (Baker, Mackler, Sonnenschein, & Serpell, 2001).
Membacakan cerita bisa menjadi kesempatan bagi orang tua menanamkan nilai dan perilaku baik kepada anak. Banyak sekali buku yang membahas mengenai emosi, kebiasaan baik, pertemanan, hubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan alam. Dengan adanya waktu membaca, orang tua dapat mengaitkan cerita yang ada di buku dengan bagaimana anak dapat menerapkan nilai dan perilaku tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.
Kami mengerti jika orang tua seringkali disibukkan dengan mengurus anak dan pekerjaan rumah sehingga kewalahan. Menyetel video atau TV menjadi pilihan yang lebih mudah daripada membacakan cerita untuk anak. Akan tetapi, tidak ada salahnya menyediakan sedikit waktu untuk bersantai dan menghabiskan waktu berkualitas dengan membacakan cerita untuk anak, mengingat manfaatnya yang sangat banyak untuk perkembangan anak.
Sumber:
Baker, L., Mackler, K., Sonnenschein, S., & Serpell, R. (2001). Parents' interactions with their first-grade children during storybook reading and relations with subsequent home reading activity and reading achievement. Journal of School Psychology, 39(5), 415-438.
Parish‐Morris, J., Mahajan, N., Hirsh‐Pasek, K., Golinkoff, R. M., & Collins, M. F. (2013). Once upon a time: Parent–child dialogue and storybook reading in the electronic era. Mind, Brain, and Education, 7(3), 200-211.
story time, story, bonding
Pre-school 2 Years - 4 Years / 2 Tahun - 4 Tahun (Balita) / Reading / Membaca / Education / Pendidikan / Pentingnya Story Time Bagi Anak
Comments