Pentingnya Keterlibatan Ayah dalam Kehidupan Anak
Seorang ayah memegang peranan penting dalam keluarga dan kehidupan anak-anaknya. Pada masa kini, peran seorang ayah telah berkembang jauh dari sebatas pencari nafkah keluarga menjadi seorang rekan dalam pengasuhan (co-parent) yang setara dan lebih dari mampu dalam merawat anak mereka melalui berbagai tantangan fisik dan psikologis. Penelitian tentang peran seorang ayah juga meningkat secara signifikan karena banyaknya bukti yang mendukung pengaruh positif dari keterlibatan ayah dalam keluarga.
Apa yang dimaksud dengan keterlibatan ayah?
Ada banyak cara untuk mendefinisikan keterlibatan seorang ayah, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti:
- Melakukan interaksi aktif dengan anak-anaknya dalam pengasuhan, kegiatan bermain, dan aktivitas di waktu luang.
- Hadir untuk anak-anaknya dalam berbagai kegiatan dan kesempatan.
- Bersikap penuh kasih sayang dan hangat serta memberi dorongan, dukungan, dan penerimaan terhadap anak-anak mereka.
- Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anaknya (memberikan nafkah, memeriksakan anak ke dokter, terlibat dalam program pendukung perkembangan anak/terapi anak, dll).
Kemudian, penting untuk diketahui bahwa keterlibatan seorang ayah dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia anak serta adanya perubahan dalam berbagai tahap hidup anak. Banyak ayah yang mungkin bertanya-tanya seberapa banyak mereka telah terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka atau apakah keterlibatan mereka sudah cukup untuk menanamkan perkembangan positif pada anak. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan jenis kegiatan yang dilakukan bersama anak merupakan hal yang lebih penting dibandingkan jumlah waktu yang dihabiskan bersama mereka.
Dampak positif keterlibatan ayah
Bagi anak
Hasil penelitian menemukan adanya berbagai manfaat bagi anak yang dibesarkan oleh ayah yang terlibat, seperti:
- Memiliki kemampuan bahasa dan prestasi sekolah yang lebih baik.
- Adanya kemungkinan lebih tinggi untuk lulus sekolah menengah dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terlepas dari tingkat pendidikan ayah.
- Mengembangkan perilaku, kemampuan sosial, dan emosional yang positif.
- Memiliki harga diri yang lebih tinggi, kesejahteraan psikologis, dan kepuasan hidup secara jangka panjang.
- Adanya kemungkinan kecil untuk memiliki masalah perilaku atau obat-obatan/narkoba.
Terlebih lagi, diketahui juga bahwa bahkan ayah yang tidak tinggal serumah dengan anaknya tetapi terlibat dalam kehidupan anaknya dapat meningkatkan keterampilan sosial, kesehatan mental, dan prestasi akademik anak. Anak juga cenderung tidak memiliki masalah perilaku.
Bagi sang ayah
Keterlibatan ayah juga bermanfaat bagi sosok ayah itu sendiri, seperti:
- Merasa lebih percaya diri dan efektif sebagai orang tua serta percaya diri dalam keterampilan lain (pekerjaan, hubungan sosial).
- Merasa perannya sebagai orang tua sebagai hal yang memuaskan.
- Merasa lebih penting secara intrinsik bagi anak-anak mereka dan terdorong untuk lebih terlibat.
- Cenderung memiliki tingkat kematangan psikososial yang lebih tinggi.
- Lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami tekanan psikologis.
Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui bahwa keterlibatan seorang ayah dapat menciptakan perkembangan positif pada anak serta membawa manfaat untuk diri mereka sendiri. Ada banyak cara bagi seorang ayah untuk terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk dengan menjaga hubungan yang sehat dengan orang tua lain (ibu sang anak) meski telah bercerai. Seorang ayah seharusnya tidak hanya memberikan bantuan materi atau nafkah, tetapi juga memberikan dukungan emosional, pengawasan yang tepat, dan disiplin terhadap anaknya. Pada akhirnya, hal yang terpenting adalah seorang ayah harus selalu hadir dalam kehidupan anak-anaknya dan menunjukkan kasih sayang tinggi.
Oleh: Salma Safira Sukma Ikhsani, S.Psi. dari BehaviorPALS Center
Referensi:
American Psychological Association. (2009). The Changing Role of the Modern Day Father. https://www.apa.org/pi/families/resources/changing-father
Anchell, K. S., Bruns, D. A., & Chitiyo, D. (2016). The importance of father involvement in early childhood programs. Young Exceptional Children, 20(10), 1-12. https://doi.org/10.1177/1096250615621355
Dyer, W., McBride, B., Santos, R., & Jeans, L. (2009). A longitudinal examination of father involvement with children with developmental delays: Does timing of diagnosis matter? Journal of Early Intervention, 31, 265-281. https://doi.org/10.1177/0192513X09340386
Fogarty, K. & Evans, G. D. (2009). Being an involved father: What does it mean? University of Florida IFAS Extension. https://ufdcimages.uflib.ufl.edu/IR/00/00/33/64/00001/HE14100.pdf
Fogarty, K. & Evans, G. D. (2009). The hidden benefits of being an involved father. University of Florida IFAS Extension. https://journals.flvc.org/edis/article/download/118194/116139/
Goldman, R. (2005). Fathers’ Involvement in Their Children’s Education. London: National Family and Parenting Institute.
ayah, keterlibatan ayah, perkembangan anak, keluarga
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / Pentingnya Keterlibatan Ayah dalam Kehidupan Anak
Comments