Meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak dengan disabilitas intelektual
Keterampilan motorik halus merupakan keterampilan anak melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan hanya otot-otot kecil, seperti pergelangn tangan, atau jari jemari. Salah satu contoh aktivitas yang membutuhkan keterampilan motorik halus adalah memegang beda kecil, seperti sendok, menggunting kertas, dan melipat kertas. Gerakan motorik halus pertama seorang bayi adalah mengepalkan tangannya. Lalu selanjutnya, keterampilan motorik halus anak perlu distimulasi, agar dapat berkembang secara maksimal.
Anak dengan disabilitas intelektual cenderung mengalami kesulitan untuk mengontrol perilakunya. Jika Anda memiliki seorang anak dengan disabilitas intelektual, mungkin anak Anda mengalami kesulitan untuk memahami instruksi dari Anda. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menstiumulasi keterampilan motorik halus anak dengan disabilitas intelektual, adalah dengan bermain. Berikut ini adalah contoh-contoh aktivitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak.
1. Bermain origami
Ajak anak untuk menggunting dan/atau melipat origami, membentuk sebuah objek, atau biarkan anak berkreasi sendiri. Dengan bermain origami, anak melatih kemampuan gerakan jari-jemari, pergelangan tangan, dan tangan. Tidak hanya itu, selagi melatih keterampilan motorik halus, anak juga dilatih koordinasi mata, kreativitas, dan fokusnya.
2. Finger Painting
Finger painting, seperti namanya, merupakan kegiatan melukis, namun menggunakan jari, tanpa alat bantu lainnya seperti kuas. Bermain finger painting dapat melatih kekuatan telapak tangan, serta stailitas tangan dan jari. Di samping itu, anak juga dapat dilatih kreativitasnya, dan dilatih untuk tidak takut kotor.
3. Fan making
Ajak anak untuk membuat kipas dengan melipat kertas. Membuat kipas, sama seperti anak bermain origami, melatih kekuatan jari-jemari anak untuk melipat, dengan dua arah yang bergantian.
4. Bracelet making
Aktivitas ini membutuhkan benang atau senar, dan manik-manik. Untuk membua gelang, anak harus menggunakan koordinasi tangan kanan dan kirinya, melatih kekuatan jari untuk menggenggam benda yang kecil, dan koordinasi mata saat memasukkan manik-manik. Anak juga dilatih kreativitasnya dalam membuat gelang, dan terlebih gelang ini dapat digunakan olehnya, sehingga menambah rasa bangganya.
Jika aktivitas di atas terlalu sulit untuk dilakukan karena ketidaktersediaannya alat-alat, sebenarnya, anak dapat melatih keterampilan motorik halusnya dengan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti di bawah ini.
1. Menuang air dari botol dan menutup botol
Seringkali orangtua melarang anaknya untuk melakukan aktivitas seperti ini, karena khawatir rumah menjadi basah atau kotor. Namun, aktivitas seperti ini baik untuk melatih kekuatan tangan anak dalam memegang botol agar botol tetap stabil di atas gelas. Selain itu, kesabaran dan koordinasi mata anak juga dilatih. Jika dialnjutkan dengan menutup botol, kekuatan jari jemari, dan koordinasi mata dapat kembali terlatih
2. Memasang kancing
Saat memasang kancing, tentunya anak membutuhkan keterampilan memegang benda kecil (kancing dan lubangnya), koordinasi tangan dan jari, serta koordinasi mata. Anak juga belajar untuk fokus dan sabar saat memasang kancing.
3. Membuka kunci
Ketika anak membuka atau memasang gembok, anak banyak belajar untuk memegang benda kecil, yaitu kunci dan gembok. Selain itu, koordinasi mata, tangan, dan jari anak dilatih dalam aktivitas ini.
Banyak aktivitas-aktivitas sehari-hari yang dapat melatih keterampilan motorik halus. Libatkan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatan sederhana seperti menuang air, membuka pintu, dan lain-lain dapat melatih keterampilan motorik halus anak, tanpa harus memberi instruksi yang kompleks.
Theofania Natasya Rukma S.Psi
BluBridge Center
Kurniawati, A., Hastuti, W. D., & Praherdhiono, H. (2018). The Effect of Finger Painting towards Fine Motor Skill of Intellectual Disability. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa, 5(1), 47-51.
Lersilp, S., Putthinoi, S., & Panyo, K. (2016). Fine motor activities program to promote fine motor skills in a case study of down’s syndrome. Global journal of health science, 8(12), 60-67.
Pradipta, R. F., & Dewantoro, D. A. (2019). Origami and fine motoric ability of intellectual disabiliy students. International Journal of Innovation, 5(5), 531-545.
Motorik, Keterampilan motorik halus, anak berkebutuhan khusus, disabilitas intelektual, meningkatkan motorik halus
Special Needs / Berkebutuhan Khusus / Fine Motoric / Motorik Halus / Education / Pendidikan / Meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak dengan disabilitas intelektual
Comments