Mencegah Adiksi Pornografi pada Anak
Pornografi menjadi salah satu isu terbesar yang ada di era ini. Kemudahan mengakses internet dan kebutuhan gadget saat ini menjadi salah satu jalan cepat penyebaran konten pornografi. Faktanya, saat ini pengguna gadget tidak hanya orang dewasa namun anak-anak saat ini banyak yang menggunakan gadget. Walaupun ada beberapa orang tua yang memutuskan untuk tidak memberikan anaknya akses gadget, namun kita tidak bisa mengelak bahwa hidup di era ini gadget sangatlah dibutuhkan. Baik untuk kebutuhan komunikasi, sekolah dan lainnya. Selain itu, hal luar yang ada di sekitar kita juga sulit kita kontrol. Maka pentingnya peranan keluarga dalam mencegah pornografi pada anak.
Bahaya Pornografi
Pornografi tidak hanya berbentuk video, namun bisa dalam bentuk foto, gambar, ilustrasi, tulisan, suara, animasi, kartun, puisi, percakapan, gestur, ataupun percakapan yang didalamnya mengandung eksploitasi seksual dimana hal tersebut menyimpang dari norma sosial. Pornografi juga disebut sebagai Narkolema atau Narkotika Lewat Mata. Efek yang dihasilkan dari pornografi sama seperti efek mengkonsumsi Narkoba. Pornografi meninggalkan banyak dampak negatif terhadap anak-anak. Dikutip dari Kementerian Kesehatan Indonesia, Kecanduan pornografi bisa memberikan pengaruh terhadap kegagalan adaptasi, serta merusak fungsi otak dan struktur otak. Pola kerusakan yang terjadi menyerupai gejala fisiologi seseorang yang mengkonsumsi alkohol dan narkoba.
Mencegah Pornografi
Sebagai orang tua, peranan kita sangatlah besar dalam upaya pencegahan pornografi pada anak. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan :
- Controlling
Anak membutuhkan sosial kontrol dari lingkungannya seperti orang tua mengontrol anaknya. Kontrol perilaku mengarah pada aturan, regulasi, dan pembatasan yang orang tua berikan, seperti memonitor kegiatan anak. Kontrol perilaku berfokus pada pengelolaan perilaku anak dengan menciptakan struktur regulasi melalui beberapa perlakuan seperti pemantauan dan penentuan batasan perilaku Bisa dengan membatasi anak dalam bermain gadget, tidak memberikan gadget di malam hari, memperbanyak interaksi di luar gadget, mengawasi history penggunaan gadget anak, atau memperlakukan mode “kids” pada gadget. Kebanyakan kasus adiksi pornografi pada anak karena tidak adanya kontrol gadget dari orang tua sehingga anak akan dengan mudah mengakses segala bentuk informasi apapun termasuk konten pornografi. Hal ini harus dilakukan terutama ketika anak sudah dikenalkan dengan gadget.
- Modelling
Orang tua adalah model pertama bagi anaknya. Orang tua dapat memodelkan positif maupun perilaku negatif. Hal ini termasuk pada perilaku penggunaan gadget. Orang tua yang selalu menggunakan gadgetnya juga akan menjadi contoh untuk anak sering menggunakan gadgetnya. Begitupun sebaliknya. Maka dalam hal ini, proses awal untuk mencegah mengakses konten pornografi ialah intensitas penggunaan gadget yang sedikit.
Modelling melibatkan proses: (1) Atensi, proses dimana pengamat/anak memperhatikan perilaku atau penampilan model. Anak-anak cenderung meniru model yang hangat, mengasuh, dan kuat. Oleh karena itu ibu berperan sebagai model dengan pendekatan yang hangat kepada anak. (2) Retensi, proses yang mengacu pada upaya individu untuk memasukkan informasi tentang model. Ibu memberikan penjelasan kepada anak bahwa ibu dan anak sama-sama tidak menggunakan gadget. Penjelasan harus dilakukan secara berulang-ulang untuk membangun keyakinan pada anak agar dapat mengikuti perilaku ibu sebagai model
- Building Attachment (membangun kelekatan)
Untuk dapat mengetahui bagaimana anak menggunakan gadgetnya, dan bagaimana pemikiran mereka mengenai suatu hal maka kita harus membangun kedekatan dengan mereka. Membangun kedekatan diperlukan agar anak bisa terbuka dengan orang tua. Anak dapat percaya pada orang tuanya sehingga mereka akan terbuka dan bercerita termasuk mengenai hal tabu seperti pornografi. Akan sia-sia jika kita hanya terlalu mengontrol tanpa membiarkan anak untuk terbuka dengan orang tuanya. Mereka bisa saja diam-diam mengakses konten tersebut dan menyembunyikannya dari orang tua. Hubungan yang baik ialah dimana kedua pihak sama-sama dapat berkomunikasi dan menyampaikan apa yang dirasa.
Cara membangun hubungan tersebut dapat dengan memberikan pengasuhan dan menjadi partner sosial yang interaktif yang dapat berbagi pengalaman dengan anak. Pengasuhan tersebut terkait dengan pemenuhan kebutuhan psikologis seperti afeksi bagi anak. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua melibatkan anak dengan membangun kelekatan untuk mendampingi anak saat tidur. Maka, waktu tidur digunakan tidak hanya dengan mendampingi anak tetapi juga mengajak anak untuk berbagi cerita tentang pengalaman anak selama seharian di sekolah.
Mengungkapkan kepedulian juga perlu dilakukan oleh orang tua. Dengan orang tua mengungkapkan kepeduliannya, itu akan membangun rasa aman bagi anak. Ketika anak sudah merasa aman, orang tua dapat bertanya bagimana anaknya melihat pornografi. Anak yang sudah merasa aman akan menceritakan hal tersebut. Maka pastikan bahwa orang tua sudah membangun rasa aman bagi anak.
- Menanamkan Nilai Moral
Interaksi manusia telah menggiring aturan yaitu moralitas. Namun secara perkembangan, anak belum mampu memahami nilai-nilai moral yang berlaku tanpa didahului oleh rangsangan dari lingkungannya. Orang tua sebagai keluarga terdekat memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan moral anak. Orang tua dapat mengajarkan bagaimana anak harus bersikap dan perilaku apa yang harus dihindari. Oleh karena itu Ibu mengajarkan bahwa melihat pornografi merupakan perbuatan yang harus dihindari karena termasuk dalam perbuatan asusila dimana perbuatan tersebut melanggar moralitas yang terkandung dalam agama dan sosial. Penanaman nilai moral ini akan membatasi anak ketika ingin melakukan hal yang melanggar norma.
- Mendukung aktivitasnya
Orang tua dapat mendukung anak dalam melakukan aktifitas khususnya yang bersifat fisik atau seni. Saat anak banyak melakukan kegiatan, dapat menghindarkan mereka dalam menggunakan gadget. Selain itu, rangsangan energi berlebih itu akan dialihkan dan disalurkan lewat aktifitas. Penggunaan gadget yang berlebih cenderung membuat anak malas dan akhirnya tidak melakukan aktifitas apapun selain bermain gadget. Maka peran orang tua sangat penting untuk mengajak dan mendorong anaknya melakukan kegiatan selama kegiatan tersebut positif.
itulah tadi paparan cara orang tua dalam mencegah pornografi pada anak. Cara tersebut harus konsisten dijalankan secara bersama. Tidak bisa orang tua hanya unggul dalam mengontrol gadget saja tanpa adanya tindakan modeling, menanam nilai moral dan membuat anak beraktifitas. Dengan melakukan tindakan diatas diharapkan anak akan terhindar dari pornografi dan menjadi manusia yang lebih baik.
Oleh Salsabilatuzzahra Jaha S.Psi dari BehaviorPALS
Sumber :
Ardiansyah. (2022, July 28). Artikel. Retrieved from Kementerian Kesehatan Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/658/narkolema-penyebab-akibat-dan-penanggulangan
Nadziroh, L. N. (2020). Parents Role on Pornography Addiction In Children. https://www.scitepress.org/Papers/2018/85906/85906.pdf
Pornografi, adiksi, kecanduan, anak
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / Mencegah Adiksi Pornografi pada Anak
Comments