Mainan apa yang cocok untuk anakku
Selain memberikan nutrisi, ternyata bermain merupakan salah satu hal yang perlu orangtua lakukan dengan anak. Hal ini karena anak memerlukan bermain sebagai salah satu stimulasi. Sebenarnya orangtua sudah dapat bermain dan menstimulasi anak semenjak sang anak dalam kandungan. Seperti berbicara dan menyanyikan lagu pada anak. Seiring anak bertumbuh orangtua juga perlu memahami permainan apa yang cocok untuk anak.
Saat anak masih dalam usia bayi, organ pendengaran bayi sudah berkembang, sehingga pada saat bayi baru lahir orangtua bisa memulai stimulasi dengan memanggil nama anaknya. Lalu pada saat anak pada usia 2 bulan dan mulai bisa menggenggam, anak sudah mulai bisa diberikan mainan yang membuat anak dapat bermain kerincingan, lalu bertahap saat ia mulai masuk ke usia 1 tahun sudah mulai belajar berjalan, anak sudah dapat diberikan mainan yang dapat membuat anak belajar mendorong, seperti mainan mendorong. Setelah anak usia 2 bulan, indra penglihatan anak juga sudah mulai berkembang, sehingga anak sudah dapat diberikan mainan dengan berbagai warna, misalnya contrast book.
Pada saat anak usia 2 bulan, anak dapat diajak bermain sambil tummy time. Tummy time akan membantu anaknya menguatkan otot leher. Supaya anak tahan dan senang tummy time, di depan anak bisa diberikan mainan, lalu orang tua juga bisa sambil mengajak anak bernyanyi dan berbicara. Saat anak memang tidak nyaman untuk tummy time, kita bisa mulai dengan perlahan-lahan, misalnya dimulai dari hanya 5 menit. Untuk menghindari terhambatnya pergerakan motor hindari untuk membedong anak sepanjang hari.
Anak belajar sambil bermain. Bermain merupakan stimulasi anak. Stimulasi itu harus dilakukan sepanjang hari. Permainan untuk anak itu tidak semuanya perlu alat, namun juga bisa dilakukan tanpa alat dengan interaksi sosial. Alat pun tidak harus mainan, namun bisa menggunakan alat rumah. Misalnya bisa mengajak anak bermain mainan dengan panci, atau bermain dengan botol yang diisi beras untuk menjadi kecrekan.
Hal yang perlu diperhatikan saat menstimulasi anak dengan bermain adalah bagaimana orangtua dapat menciptakan situasi yang menyenangkan saat bermain. Observasi apa yang menarik dengan anak, dan mulai ciptakan atau ajak bermain sesuatu saat anak mulai terlihat bosan. Selain itu, pada saat anak yang di bawah usia 2 tahun, anak masih sering memasukkan mainan ke mulut, sehingga saat jenis permainan menjadi sangat penting sehingga kita harus mencegah mainan kecil yang bisa tertelan atau masuk ke saluran pernafasan. Orangtua disarankan untuk membeli mainan yang telah lulus SNI yang artinya bahan dari mainan tersebut merupakan mainan yang aman.
Permainan pretend play (bermain pura-pura) juga sangat penting bagi anak. Permainan role play, sangat bermanfaat untuk meningkatkan imajinasi dan role-play. Hingga usia 3-4 tahun, hindari membatasi permainan anak berdasarkan gender, misalnya hanya anak perempuan yang boleh bermain masak-masakan. Orangtua bisa mendampingi dengan memberi contoh namun tidak membatasi.
Sebagai orangtua tentu saja banyak hal yang perlu dilakukan sehingga anak tidak bisa selalu ditemani. Memberikan kesempatan anak bermain sendiri (independent play) merupakan hal yang baik. Yang penting, orangtua dapat menyediakan lingkungan yang aman selama anak bermain, serta berkala mengecek anak dan menyediakan waktu untuk bermain sosial. Interaksi sosial inilah yang sangat penting bagi anak karena selain menstimulasi keterampilan sosial, anak juga dapat merasa lebih dekat dan aman bersama orangtua.
Ditulis oleh
BehaviorPALS Team
Sumber:
https://www.naeyc.org/resources/topics/play/toys
mainan, edukasi, pengasuhan
Baby 6 Months - 18 Months / Bayi 6 - 18 Bulan / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / Mainan apa yang cocok untuk anakku
Comments