Ini Cara yang Harus Dilakukan Orang Tua ketika Anak Saling Rebutan Mainan dengan Temannya
Ini Cara yang Harus Dilakukan Orang Tua ketika Anak Saling Rebutan Mainan dengan Temannya
Saat si kecil bermain dan bersosialisasi dengan teman dan saudara seusianya memang akan menjadi momen sekaligus kenangan yang menyenangkan. Tapi bagaimana jika si kecil tidak mau berbagi mainannya atau bahkan mungkin merebut mainan temannya? Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?.
Merebut mainan teman adalah masalah perkembangan perilaku pada anak yang umum terjadi dan orang tua tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal ini. Karena tidak seperti orang dewasa, anak-anak khususnya balita memang tidak mudah memahami konsep dan pentingnya berbagi. Terlebih pada anak usia 1 sampai 2 tahun yang memang belum bisa mengembangkan kemampuan untuk memahami perasaan, kebutuhan dan keinginan orang lain sehingga tidak mudah bagi si kecil untuk berbagi mainan ataupun makanan miliknya. Di usia prasekolah, anak sudah memahami tentang konsep kepemilikan dan berbagi. Maka, ketika anak kita merebut mainan temannya hal ini bisa disebabkan anak tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan keinginannya. Artinya, amat penting bagi orang tua dan guru untuk konsisten mengenalkan dan mempraktikan indahnya berbagi dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika si kecil dan temannya sedang merebut mainan, Bunda tidak perlu marah dan khawatir, hampiri si kecil dan teman bermainnya untuk menenangkan mereka masing-masing. Sangat penting untuk tidak membela atau menyalahkan salah satu pihak saja, baik si kecil maupun teman bermainnya. Setelah si kecil dan temannya tenang, Bunda bisa menanyakan kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi. Agar si kecil tidak tantrum, Bunda bisa memberikan beberapa pilihan terkait berbagi mainan agar proses bermain mereka semakin seru.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membujuk dan meminta si kecil dan teman bermainnya untuk bersama-sama menggunakan mainan. Bunda bisa menunjukkan betapa serunya bermain ketika kita menggunakan dan berbagi mainan secara bersama. Jika si kecil sudah tidak mau main bersama dan berbagi mainannya untuk bermain secara bergantian sesuai kesepakatan. Bunda bisa mengajak si kecil dan temannya untuk berdiskusi dan mengemukakan pendapat mereka terkait aturan menggunakan mainan secara bergilir. Selain menjadi solusi agar tidak saling rebutan mainan, cara ini juga bisa memfasilitasi si kecil untuk menyelesaikan masalah secara mandiri.
Ketika kesepakatan untuk bermain secara bergantian tidak kunjung ditemukan solusinya, Bunda bisa menahan mainan sementara waktu. Dengan begitu masing-masing anak merasakan konsekuensi yang sama. Hal ini juga bisa membantu si kecil dan temannya untuk berpikir kembali apa yang harus dilakukan agar bisa dapat bermain kembali. Dalam hal ini, Bunda harus konsisten dan bersabar dalam prosesnya, jika si kecil dan temannya sudah siap dan sepakat untuk bermain, Bunda bisa memberikan kembali mainannya.
Mengajarkan anak untuk berbagi memang harus dimulai dari sedini mungkin, tidak hanya ketika peristiwa si kecil merebut mainan ataupun makanan temannya saja. Melatih hati si kecil untuk berbagi bisa dimulai dengan hal yang paling dasar dan paling penting yaitu dengan memberikan contoh langsung dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat Bunda memiliki makanan, bagi-bagikan kepada anggota keluarga lain atau kepada tetangga dan proses ini disaksikan atau mengikutsertakan anak kita secara langsung. Meski secara konsep si kecil belum benar-benar paham mengapa ia harus berbagi hal yang menjadi miliknya, dengan melihat bagaimana orang tua dan keluarganya berbagi, si kecil tentu kita harapkan akan terbiasa berbagi saat ia tumbuh besar nanti.
Oleh: Mezia Dewi Pratiwi, S.Pd, dari BehaviorPals Center, Jakarta
Daftar Pustaka
https://id.theasianparent.com/melatih-berbagi-mainan
Anak, Rebutan, Mainan
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Social Development / Tumbuh Kembang Sosial / Education / Pendidikan / Ini Cara yang Harus Dilakukan Orang Tua ketika Anak Saling Rebutan Mainan dengan Temannya
Comments