Hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk memiliki anak
Pepatah seperti “banyak anak, banyak rezeki” kerap kali kita dengarkan. Pertanyaan seperti ‘kapan mau punya anak?’ juga sering ditanyakan kepada pasangan yang baru saja menikah. Tidak heran jika pasangan suami istri di Indonesia langsung memutuskan untuk memiliki anak setelah menikah. Jika tidak demikian, mereka seakan-akan menjadi ‘berbeda’ dengan norma sosial yang ada. Tidak salah jika sebuah pasangan memiliki keinginan untuk menghasilkan keturunan. Pada dasarnya, memiliki anak adalah keinginan hampir seluruh pasangan suami istri. Namun, apakah keputusan untuk memiliki anak itu sudah dipertimbangkan dengan matang?
Pertimbangan yang tidak matang dalam memutuskan memiliki anak dapat berujung fatal, seperti hilangnya komitmen untuk mengasuh anak, pertengkaran hebat karena anak, atau terhambatnya perkembangan fisik dan psikologis anak. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut untuk membantu Anda mempertimbangkan keputusan memiliki anak.
- Alasan untuk memiliki anak
- Masing-masing pasangan perlu menyampaikan motivasi masing-masing untuk memiliki anak. Dengan demikian, komitmen untuk mengasuh anak dapat menjadi kuat.
- Kebiasaan buruk masing-masing pasangan juga tetap perlu didiskusikan, mana yang perlu dihentikan sebelum anak lahir.
- Diskusikan mengenai pembagian tanggungjawab yang adil
- Diskusikan mengenai metode melahirkan yang akan diambil
- Persiapan finansial
- Buatlah budget planning, yang meliputi pendapatan dan pengeluaran rutin masing-masing, nominal yang harus ditabung setiap bulannya. Bersikaplah terbuka dan jujur kepada pasangan mengenai hal ini.
- Perhitungkan pengeluaran saat kehamilan dan beberapa tahun pertama kelahiran
- Perhitungkan biaya sekolah anak nantinya, yang akan terus meningkat seiring berjalannya waktu
- Rencanakan untuk kejadian tidak terduga, seperti memiliki anak kembar. Sediakan uang lebih untuk pengeluaran saat kelahiran
- Perencanaan terkait pengasuhan
- Diskusikan, siapa yang akan mengasuh anak nantinya. Apakah memungkinkan jika salah satu pasangan berhenti bekerja untuk mengasuh anak di awal tahun kelahiran?
- Apakah orangtua atau saudara dilibatkan untuk membantu mengasuh anak?
- Apakah Anda memerlukan baby sitter? (Jika ya, pertimbangkan juga pengeluarannya dan segala macam risikonya terhadap anak)
- Perencanaan terkait akomodasi
- Pertimbangkan apakah ruangan yang ada di rumah cukup untuk anak, baik ketika masih bayi maupun ketika sudah beranjak dewasa?
- Apakah perlu tinggal di dekat rumah orangtua, untuk membantu mengasuh anak?
- Pertimbangkan sekolah yang ada di sekitar rumah
- Apakah perlu berpindah rumah?
- Apakah kedua pihak setuju / tidak setuju mengenai penitipan anak?
- Persiapan mental
- Sadari adanya risiko, seperti ibu memiliki peluang mengalami postpartum depression, ibu mengalami mual, penambahan berat badan, ibu mengidam berbagai macam makanan, dan badan pegal-pegal. Cari tahu mengenai dampak dan gejala yang dirasakan oleh ibu hamil dan setelah melahirkan
- Ikuti kelas-kelas parenting, persiapan kelahiran, yoga, dan sebagainya
- Persiapkan support macam apa yang akan dimiliki dan siapa yang akan memberikan support tersebut
Pesan terakhir
Persiapan untuk memiliki anak merupakan hal yang penting. Namun, pasangan suami istri juga perlu mempersiapkan untuk kejadian yang tidak sesuai ekspektasi, seperti tidak bisa memiliki anak. Persiapkan mental masing-masing pasangan, dan diskusikan, apa yang akan Anda lakukan ketika hal itu terjadi.
Memiliki anak bukan sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh pasangan suami istri. Tetapi memiliki anak dan berkomitmen untuk membesarkannya secara maksimal adalah kewajiban seluruh orangtua.
Theofania Natasya Rukma
BluBridge Center
Suami Istri, Keputusan memiliki anak, persiapan memiliki anak, pertimbangan untuk memiliki anak, anak, bayi, Psikologi Anak, Hubungan Suami Istri, Pernikahan
Newborn 0 - 6 Months / Newborn 0 - 6 Bulan / Marriage & Relationship / Hubungan Suami & Istri / Family / Keluarga / Hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk memiliki anak
Comments