Cara Memonitor Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Sejak pandemi covid-19 berlangsung, pergerakan sosial manusia kini cukup terbatas. Ruang sosialisasi anak pun juga termasuk, walaupun kini sekolah-sekolah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka sesekali dalam seminggu, melakukan aktivitas dan rutinitas di rumah selama kurang lebih 2 tahun ini tentu membawa dampak yang berbeda bagi anak kita, bahkan ada julukan baru bagi balita-balita yang memang lahir dan besar selama pandemi berlangsung dengan julukan “Bayi Pandemi”.
Terbatasnya ruang sosialisasi anak yang kini menjadi lebih banyak dihabiskan di rumah ataupun dengan saudaranya memang bukanlah masalah yang besar, namun, memiliki orang-orang yang dekat dengan anak selain lingkungan keluarga, seperti teman sebayanya, atau bahkan gurunya, tentu adalah salah satu hal yang berpengaruh dalam hidup anak karena anak pun masih merupakan makhluk sosial sama seperti kita.
Masa usia dini adalah masa-masa krusial dimana anak mulai mengembangkan banyak area dalam hidupnya, seperti area sosial dan emosionalnya. Pentingnya mengajarkan keterampilan sosial dan emosional pada anak, dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan tidak hanya dalam memiliki teman dan berkomunikasi, tetapi juga memahami emosi dirinya, emosi orang lain, serta menghadapi masalah-masalah yang datang kepadanya.
Oleh karena itu, mari kita lihat beberapa social-emotional milestone yang biasanya muncul pada anak-anak usia dini;
- Usia 0-2 Bulan;
- Dapat tersenyum kepada orang lain
- Dapat berusaha menenangkan dirinya
- Mulai melihat ke arah orang tuanya
- Usia 4 Bulan;
- Tersenyum secara spontan
- Mulai senang bermain dengan orang lain
- Mulai mengimitasi gerakan orang lain, seperti ekspresi wajah orang lain
- Usia 6 Bulan;
- Mulai mengafal wajah orang lain dan dapat mengidentifikasi wajah orang tidak dikenalnya
- Sangat suka bermain dengan orang lain, terutama orang tuanya
- Dapat merespon emosi orang lain dan cenderung terlihat ceria
- Senang melihat dirinya di kaca
- Usia 9 Bulan;
- Mulai takut terhadap orang tidak dikenal
- Mulai tergantung/lekat dengan orang dewasa yang dikenalnya
- Memiliki mainan favorit
- Usia 1 Tahun;
- Malu atau gugup dengan orang tidak dikenal
- Menangis jika ditinggal orang tua
- Memiliki kegiatan atau orang-orang favorit
- Menunjukkan ketakutan pada situasi tertentu
- Dapat menunjukkan benda yang Ia mau kepada Anda
- Mengulangi suara atau action untuk mendapatkan perhatian
- Mulai mengerti gerakan memakai baju
- Dapat bermain sederhana dengan orang lain, seperti petak umpet
- Usia 1,5 Tahun;
- Mulai memiliki emosi tantrum
- Menunjukkan kasih sayang ke orang-orang yang dikenal
- Dapat bermain pura-pura, seperti memberi makan ke boneka.
- Mulai menunjukkan kemampuan menunjuk ke hal-hal yang disukai
- Mulai memberanikan diri untuk mengeksplorasi lingkungan jika ada orang tuanya
- Usia 2 Tahun;
- Mengimitasi orang lain, seperti orang dewasa atau anak-anak sebaya
- Senang berada ataupun bermain dengan anak lain
- Menunjukkan kemandirian sedikit demi sedikit
- Mulai menunjukkan penolakan
- Usia 3 Tahun;
- Mulai mengimitasi berbagai hal yang dilakukan oleh temannya atau orang dewasa
- Menunjukkan kasih sayang tanpa harus dibantu
- Dapat bermain bergantian dalam permainan
- Menunjukkan kekhawatiran terhadap bayi atau temannya yang menangis
- Memahami konsep kepemilikan (milik dirinya atau orang lain)
- Menunjukkan berbagai emosi
- Dapat berpisah dengan baik dari orang tua (misalnya ketika mulai masuk sekolah)
- Menunjukkan sikap kesal pada perubahan-perubahan besar
- Dapat memakai baju secara mandiri
- Usia 4 Tahun;
- Menyukai melakukan hal-hal baru
- Dapat berperan sebagai “Ibu” atau “Ayah”
- Mulai kreatif dalam bermain “make-believe” atau permainan “seandainya”
- Lebih senang bermain dengan orang lain
- Dapat bekerjasama dengan anak lain
- Biasanya masih belum bisa membedakan hal nyata dan khayalan
- Senang membicarakan hal-hal yang digemari
- Usia 5 Tahun;
- Mulai ingin menyenangkan teman-temannya
- Mulai ingin disukai teman-temannya
- Kemungkinan lebih patuh terhadap peraturan
- Senang bernyanyi, menari, dan berakting
- Mulai memahami dan sadar akan bahaya
- Biasanya masih belum bisa membedakan hal nyata dan khayalan
- Mulai menunjukkan kemandirian tanpa perlu diawasi
- Terkadang dapat menjadi penuntut dan dapat bekerja sama
Nah, itulah beberapa social-emotional milestone yang biasanya ditemui oleh anak usia dini (mulai dari 0 - 5 tahun), jika anak anda masih tergolong kedalam kategori aman dan menunjukkan poin-poin sesuai umurnya, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika anak anda memiliki beberapa poin yang hilang dari kategori umurnya, maka anda bisa menggali lebih dalam perilaku anak anda, seperti apakah perilaku anak anda tidak muncul karena ada halangan/situasi? Atau, Anda dapat berkonsultasi dengan professionals dalam bidang tumbuh kembang anak, seperti berkonsultasi dengan dokter anak yang anda percayai ya!
Ditulis Oleh: Dinda Akzenti
Referensi:
Center for Disease Control and Prevention USA - Developmental Milestones Checklist https://va.gapitc.org/the-importance-of-social-and-emotional-development/ (Diakses pada 6 April 2022)
perkembangan anak, development, child development, social-emotional development, perkembangan sosial, perkembangan emosional, parenting
Newborn 0 - 6 Months / Newborn 0 - 6 Bulan / Social Development / Tumbuh Kembang Sosial / Education / Pendidikan / Cara Memonitor Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Comments