Bagaimana Cara Mendukung Anak yang Pemalu Menjadi Pemberani?
Tiap anak punya keunikannya masing-masing. Ada anak yang sangat supel dan berani untuk menginisiasi percakapan dengan orang yang baru dilihatnya. Ada anak yang mungkin butuh waktu beberapa menit untuk bisa gabung dalam pembicaraan temannya dan bahkan ada anak yang enggan untuk mau bergabung dengan temannya karena malu. Lalu apa yang bisa orang tua lakukan untuk mendorong anak?
Jangan lupa bahwa anak adalah pembelajar
Ketika sedang berada di tempat umum atau bertemu dengan anggota keluarga, hindari perkataan yang bisa membuat anak memberikan label pada dirinya yaitu label “malu”. Kalimat seperti “ah dia mah malu kalau ketemu orang baru” akan membuat anak menjadi semakin lama semakin percaya bahwa dirinya memang pemalu. Berikan waktu untuk anak sampai mau untuk bisa duduk bersama sepupunya yang baru pertama kali ia temui. Tidak hanya membiarkan anak dengan memberikan waktu, bantu juga anak dengan menemaninya bertemu sepupu-sepupunya.
Kenalkan anak dengan banyak situasi baru
Salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua supaya anak bisa lebih berani mengekspresikan dirinya adalah dengan memberikan banyak stimulasi di lingkungan baru. Contohnya, orang tua dapat mendaftarkan anak pada kelas musik, kelas olahraga, atau kelas apapun yang diinginkan anak dan memiliki banyak anggota anak sebayanya. Hal ini juga bisa dilakukan sedini mungkin seperti mulai dari usia 4 tahun untuk mengembangkan kemampuan sosial anak.
Persiapkan anak sebelum ia masuk ke lingkungan baru
Anak akan selalu membutuhkan validasi dan dukungan dari orang tuanya. Ingatkan anak bahwa ia sudah berhasil untuk memulai percakapan dan juga berusaha untuk memiliki teman baru. Bantu dirinya untuk melihat situasi baru sebagai hal yang positif dan berikan anak gambaran akan apa yang mungkin dihadapi. Contohnya saat anak akan pergi ke kelas musik yang baru, sampaikan bahwa nanti akan ada beberapa teman baru. Ajak anak untuk menginisiasi seperti bertanya “kamu mau bawakan makanan untuk temanmu nggak?” sehingga anak juga akan berusaha mencari cara supaya memiliki teman.
Periksa pada ahli
Malu adalah sifat yang dimiliki anak namun tidak selamanya menjadi penghalang bagi anak untuk bisa adaptasi di lingkungannya. Jika anak malu ketika berada diantara orang yang baru ia kenal, hal ini adalah hal yang wajar. Namun jika anak menunjukkan malunya dengan secara konsisten tidak mau bertemu orang baru, merasa gugup saat berbicara dengan orang baru, merasa bahwa orang lain akan mengejeknya maka penting bagi orang tua untuk mengetahui perbedaan derajat malu yang dimiliki anak.
Jika anak menunjukkan perilaku yang tidak wajar saat malu, maka segera periksakan pada ahlinya untuk mendapatkan akar permasalahan dari rasa malu yang dimiliki anak dan cara mengelolanya. Orang tua akan selalu menjadi fasilitator belajar bagi anak saat di dunia nyata sehingga jika anak Ayah dan Bunda pemalu, percayalah bahwa ia akan beradaptasi dan mengembangkan dirinya seiring berjalannya waktu.
Referensi
Grady, J. S. (2020). Parents’ reactions to toddlers’ emotions: Relations with toddler shyness and gender. Early child development and care, 190(12), 1855-1862.
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/how-raise-happy-cooperative-child/201703/the-shy-child
Ditulis oleh Sarah Aurelia, M.Psi dari BehaviorPals Centre.
anak pemalu, anak pemberani, pola asuh anak
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Social Development / Tumbuh Kembang Sosial / Education / Pendidikan / Bagaimana Cara Mendukung Anak yang Pemalu Menjadi Pemberani?
Comments