Apakah bagus bila orangtua untuk tidur bersama bayi?
Tidur merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Bagi bayi, tidur merupakan hal yang sangat penting karena saat tidurlah hormon pertumbuhan mulai muncul, terutama saat bayi tertidur lelap (deep sleep). Selain untuk bayi, tidur juga penting bagi orangtua karena dengan tidur orangtua mendapatkan istirahat yang cukup untuk dapat kembali beraktivitas dan merawat bayi mereka.
Ada orangtua yang tidur bersama bayinya atau biasa disebut dengan co-sleeping ada pula orangtua yang tidur berbeda tempat atau kamar dengan bayinya. American Academy of Pediatric (AAP) mengatakan bahwa tidur bersama bayi (co-sleeping) akan meningkatkan resiko dari sudden infant death syndrome atau biasa dikenal dengan SIDS. Pada tahun 1963 ditemukan pada setiap 1000 bayi, 3 bayi meninggal akibat tertindih orang tuanya atau tidur dengan posisi tengkurap. Sehingga AAP merekomendasikan untuk bayi selalu tertidur dengan posisi punggung di bawah dan ini membuat tingkat SIDS menurun secara signifikan.
Ada pula pendapat lain yang menyatakan bahwa saat bayi co-sleeping dengan orangtuanya mereka cenderung lebih sulit dilatih untuk tidur (sleep training). Orangtua juga sulit beristirahat dengan tenang karena terbangun oleh tangisan bayi.
Namun, apakah tidur dengan bayi, atau co-sleeping selalu tidak aman dan buruk untuk bayi dan orangtua?
Seorang antropologis, McKenna menemukan saat bayi tidur bersama dengan orangtuanya. Orangtua bayi berperan sebagai regulator luar dari bayi. Ditemukan bahwa orangtua dan bayi yang tidur bersama memiliki detak jantung, gelombang otak, level oksigen, temperatur, dan pernafasan yang saling mempengaruhi. McKenna yang seorang antropologis biologi menemukan bahwa orangtua dan bayi yang tidur bersama biasanya tidur lebih ringan dan lebih sadar saat tidur. Efeknya walaupun orangtua menjadi lebih mudah terbangun namun ini lebih aman. Selain itu orangtua yang tidur bersama bayi juga ditemukan merasa lebih aman dibandingkan dengan bayi yang tidur terpisah orangtua karena itu adalah proses biologis yang natural terjadi.
Getter, dkk. (2012) juga menemukan dampak positif dari ayah yang tidur bersama dengan bayi. Dari penelitiannya pada 362 ayah di Filipina ditemukan bahwa ayah yang tidur bersama dengan bayinya memiliki tingkat testosteron, yaitu hormon yang dapat memicu peningkatan level stres, lebih rendah dibandingkan ayah yang tidur terpisah dengan bayinya. Ditemukan bahwa laki-laki dengan tingkat hormon testosteron yang lebih rendah biasanya lebih sensitif dan responsif pada bayinya. Kedua sifat ini, sensitif dan responsif pada kebutuhan bayi merupakan hal yang positif untuk pola pengasuhan sehingga membuat ayah-ayah dengan level testosteron yang rendah menjadi ayah yang lebih baik.
Lalu bagaimana bila bayi menjadi sangat bergantung dengan orang tuanya sehingga tidak bisa tidur secara mandiri?
Orang Tua tidak perlu merasa khawatir karena bukan berarti bayi yang melakukan co-sleeping akan selalu bergantung dan tidak dapat tidur secara mandiri. Bayi yang melakukan co-sleeping dapat mulai dilatih untuk tidur sendiri pada saat ia sudah berusia satu tahun. Ditemukan pula bayi yang melakukan co-sleeping memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dan lebih mandiri dibandingkan dengan bayi yang tidur terpisah dengan orangtuanya.
Perilaku co-sleeping terbukti memiliki banyak manfaat baik bagi bayi juga orangtuanya. Namun, setiap keluarga memiliki preferensi dan alasan-alasan tersendiri untuk perilaku tidur orangtua dengan anaknya. Orangtua disarankan untuk memilih gaya perilaku tidur yang dirasa lebih nyaman dan tepat untuk kebutuhan masing-masing.
Dibuat oleh: Kunthi Kumalasari Hardi, M.Ed., BCBA. dari @BehaviorPALS center
Daftar Pustaka:
https://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_cosleeping_can_help_you_and_your_baby
Gettler, L. T., McKenna, J. J., McDade, T. W., Agustin, S. S., & Kuzawa, C. W. (2012). Does cosleeping contribute to lower testosterone levels in fathers? Evidence from the Philippines. PloS one, 7(9), e41559. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0041559
Tidur bersama bayi
Newborn 0 - 6 Months / Newborn 0 - 6 Bulan / Cognitive Development / Tumbuh Kembang Kognitif / Education / Pendidikan / Apakah bagus bila orangtua untuk tidur bersama bayi?
Comments