Anakku Speech Delay. Bagaimana Aku Membantunya?
Saat anak berusia 2 tahun, namun belum ada kata-kata yang bermakna dan utuh yang dikeluarkan dari sang anak kita perlu curiga apakah sang anak mengalami keterlambatan bicara atau biasa disebut dengan speech delay. Saat ini pemahaman dan isu akan speech delay menjadi topik yang juga hangat dibicarakan oleh banyak orangtua. Banyak pula praktisi anak yang berbicara akan topik speech delay. Namun, apa sebenarnya speech delay tersebut?
Speech delay adalah keterlambatan perkembangan bahasa anak yang ditandai dengan pada usia 16 bulan belum ada satupun kata-kata yang berarti keluar dari mulut anak. Sebenarnya resiko dari speech delay tersebut, sudah bisa dilihat dari tahapan perkembangan sebelumnya, misalnya apakah pada usia 12 bulan anak sudah dapat melakukan babbling seperti berkata “mamamama” dan “papapapa” yang jelas. Tanda perilaku non-verbal juga penting misalnya apakah anak sudah bisa menunjuk atau sudah bisa berekspresi saat bermain dengan orangtua dan pengasuh lainnya. Apabila anak Anda menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan disarankan segera berkonsultasi ke dokter anak untuk kemudian juga mungkin perlu ke ahli tumbuh kembang lainnya.
Lalu bagaimana bila anakku dinyatakan speech delay?
Ada beberapa penyebab dari speech delay, ada yang dikarenakan gangguan pendengaran, gangguan perkembangan seperti autisme, ADHD, gangguan intelektual, dan palsi serebral, lalu juga ada yang karena memang anak kurang di stimulasi. Untuk mengetahui apa penanganan yang tepat Anda perlu memahami apa yang mungkin menyebabkan keterlambatan bicara pada anak Anda. Misalnya apabila anak Anda speech delay karena gangguan pendengaran, maka penanganan seperti medis perlu dilakukan oleh dokter spesialis telinga hidung, dan tenggorokan (THT), namun apabila anak Anda speech delay karena gangguan perkembangan, makan intervensi perilaku seperti intervensi berbasis Applied Behavior Analysis dapat dilakukan untuk membantu anak Anda belajar bahasa.
Intervensi Applied Behavior Analysis (ABA) biasanya dilakukan untuk anak dengan keterlambatan perkembangan komunikasi. Sebelum melaksanakan intervensi ABA biasanya dilakukan assessment terlebih dahulu untuk mengetahui level keterampilan sosial dan komunikasi anak. Selanjutnya barulah dibuatkan program untuk meningkatkan keterampilan anaknya. Intervensi ABA secara umum dikenal sebagai intervensi yang efektif untuk penanganan perilaku anak dengan autisme, namun intervensi ABA ini bisa juga secara luas digunakan untuk anak speech delay dan gangguan perkembangan lainnya.
Apa yang orangtua bisa lakukan di rumah?
Profesional tumbuh kembang anak mungkin bisa membantu anak untuk berbicara, namun orangtua sebenarnya memegang peranan sangat penting bagi perkembangan bahasa anak. Orangtua dapat mulai dengan sering mengajak bicara anak, mengurangi pemberian gadget, lebih sering mengajak anak berinteraksi dan bermain. Stimulasi bahasa ini dapat meningkatkan ketertarikan anak untuk berkomunikasi dan belajar berbicara. Selain itu, apabila anak Anda menunjukkan keinginan untuk mendapatkan sesuatu, mintalah anak untuk meminta barang tersebut secara verbal, cobalah 1-2 kali secara konsisten setiap anak meminta lalu puji anak dan segera berikan barang yang ia inginkan saat ia berusaha untuk meminta secara verbal. Selain itu, apabila Anda memberikan instruksi pada anak Anda, dan dalam 5 detik anak tidak melakukan, bantulah anak Anda untuk melakukan instruksi, sehingga ia memahami apa maksud dari instruksi Anda. Penelitian-penelitian membuktikan bahwa konsistensi pengajaran dapat secara efektif meningkatkan kemampuan komunikasi anak.
Daftar Pustaka:
Sunderajan, T., & Kanhere, S. V. (2019). Speech and language delay in children: Prevalence and risk factors. Journal of family medicine and primary care, 8(5), 1642–1646. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_162_19
Ingenmey, R., & Van Houten, R. (1991). Using time delay to promote spontaneous speech in an autistic child. Journal of applied behavior analysis, 24(3), 591–596. https://doi.org/10.1901/jaba.1991.24-591
speech delay, stimulasi, intervensi, pengasuhan
Toddler 18 Months - 24 Months / 18 Bulan - 24 Bulan (Batita) / Physical Development / Tumbuh Kembang Fisik / Health / Kesehatan / Anakku Speech Delay. Bagaimana Aku Membantunya?
Comments