5 Cara Jitu Jadi Storyteller Bagi Anak
Baca buku cerita dengan anak sebelum tidur pasti jadi hal yang menyenangkan buat parents dan sang buah hati. Setelah banyaknya kesibukan di pekerjaan, membaca buku cerita bersama bisa menjadi bentuk quality time bersama Namun cara membacakan cerita dengan narasi setiap hari bisa membuat anak bosan. Lalu bagaimana ya caranya supaya parents dan orang tua nggak monoton? Kita simak 5 caranya yuk!
1. Pilih spot di rumah yang berganti per 2 minggu
Membacakan cerita untuk anak sebelum tidur tidak selalu harus di tempat tidur loh, parents. Kita bisa memilih tempat lain seperti sofa di ruang tamu, diatas trampoline mainan anak, di tempat tidur parents, atau mungkin di balkon rumah. Usahakan untuk mengganti tempat membaca buku dengan anak setiap 2 minggu atau sesuai kebutuhan supaya anak selalu mendapatkan suasana baru setiap membaca.
2. Baca dengan mindful!
Terkadang ketika membacakan cerita ke anak, kita suka kepikiran hal lain entah itu pekerjaan atau lainnya. Pastikan bahwa parents membacakan ceritanya 100% fokus pada apa yang dibacakan. Anak dapat dengan mudah mendeteksi bahwa parents tidak mindful loh. Jadi berikan 15-30 menit waktu di malam hari untuk membacakan cerita.
3. Gunakan intonasi yang berbeda di tiap bagian cerita
Bacakan cerita dengan penggunaan nada yang berbeda. Parents bisa menggunakan intonasi yang keras, lembut, tipis, suara hewan, atau apapun yang menarik perhatian anak. Penggunaan suara yang berbeda-beda ini akan membuat anak menjadi makin tertarik akan apa yang ia dengarkan. Contohnya ketika sedang bercerita tentang binatang seperti sapi, gunakan suara seolah-olah sapi yang sedang berbicara dengan si kecil. Penggunaan suara ini akan membantu anak untuk memvisualisasikan bagian yang sedang diceritakan.
4. Tanyakan pertanyaan sederhana pada anak
Di pertengahan cerita, berikan jeda dan tanyakan hal-hal sederhana pada anak seperti “apa lagi ya yang harus dia lakukan? Kalau kamu akan gimana? Kamu suka nggak dengan karakter di ceritanya?”. Pertanyaan sederhana ini juga akan melatih anak untuk bisa berpikir kreatif dalam menjawab dan menganalisa cerita yang sedang ia dengarkan. Jika anak tiba-tiba diberikan pertanyaan, ia juga akan merasa dilibatkan dalam cerita yang sedang dibaca.
5. Kondisikan ruangan sesuai dengan cerita yang dibacakan
Saat membacakan cerita dongeng, parents juga dapat mempersiapkan ruangan yang akan dipakai sesuai dengan cerita tersebut. Misalnya parents dapat memadamkan lampu sedikit, menyusun bantal-bantal kecil yang dapat membuat anak menjadi nyaman ketika mendengarkan cerita, menyusun mainan hewan yang mungkin berkaitan dengan cerita yang dibacakan, atau menggunakan senter ketika hendak menceritakan cerita horor. Pengkondisian situasi ini akan membuat anak menjadi tertarik untuk mendengarkan cerita apapun yang akan dibacakan setiap harinya. Anak akan memiliki ekspektasi suasana dan juga cerita yang akan dibacakan. Seru sekali kan kalau anak terlihat excited bahkan sebelum kita mulai bercerita?
Membacakan cerita ke anak memang butuh usaha yang lebih ya parents! Cerita yang menarik akan membuat anak menjadi secara natural menyukai membaca buku. Selain lima hal diatas, ada banyak hal lain yang bisa parents explore secara mandiri sesuai dengan kebutuhan anak. Setiap anak punya hal yang ia senangi dan tidak senangi. Semangat selalu ya parents!
References :
Bartan, M. (2020). The Use of Storytelling Methods by Teachers and Their Effects on Children's Understanding and Attention Span. Southeast Asia Early Childhood, 9(1), 75-84. https://www.readmio.com/articles/would-you-like-to-become-a-great-story-teller-for-your-child https://www.thechildrensbookreview.com/2020/07/5-reasons-personalized-books-should-be-a-part-of-your-home-library
Written by Sarah Aurelia Saragih, S.Psi of the BehaviorPals Centre.
Storytelling, baca buku
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / 5 Cara Jitu Jadi Storyteller Bagi Anak
Comments