4 Cara Mengajarkan Kemampuan Giliran Pada Anak
Menunggu itu nggak enak buat anak-anak, khususnya untuk anak usia 4-7 tahun yang sedang mengembangkan kemampuan interaksi sosialnya. Menunggu butuh waktu yang cukup lama, tidak terprediksi dan membuat anak merasa bahwa orang lain lebih diperhatikan saat gilirannya. Tenang saja parents, ada beberapa strategi yang bisa kita lakukan di rumah untuk membuat anak menjadi terbiasa menunggu gilirannya.
Berikan aba-aba bergantian secara verbal
Anak akan merasa frustasi jika mainannya diambil saat bermain atau bahkan jika mendengar suara timer yang berbunyi saat waktunya sudah habis. Anak akan marah dan tidak mau membagikan mainannya pada kakak/ adiknya atau bahkan pada anak lain yang sedang bermain bersama. Oleh karena itu, kita berikan aba-aba sebelum anak memberikan mainannya. Misalnya kita bisa berkata “kalau kamu sudah selesai, nanti A mau main itu ya”. Biasanya anak akan menyadari bahwa ada orang lain yang mau memakai mainannya setelah 15-20 menit bermain.
Gunakan kartu bergantian
Buat kartu ukuran 6x7 cm dengan foto anak dan buatkan pula untuk kakak atau adiknya sehingga setiap anggota keluarga di rumah punya kartu yang sama. Kartu ini dipakai saat anak-anak sedang bermain bersama di rumah. Ketika sudah gilirannya, maka anak akan mengangkat kartunya untuk berkata “sekarang giliran aku!”. Ajarkan pada anak untuk menunggu dan beri waktu bagi yang sedang bermain.
Ajak anak dalam kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok seperti mendengarkan musik, bermain permainan seperti monopoli atau ular tangga juga mengajarkan anak untuk bergantian. Ajarkan aturan bermainnya pada anak sehingga ia akan merasa dilibatkan dalam permainan tersebut. Saat ia lupa untuk bergantian, maka ingatkan kembali bahwa di permainan ini aturannya adalah bergantian.
Beri pujian saat anak sudah mau untuk bergantian
Terkadang kita lupa untuk memberikan pujian pada anak yang sudah bersabar dan memberikan kesempatan bagi orang lain. Saat anak menunjukkan perilaku tersebut, berikan pujian seperti “kamu sabar sekali menunggu adik main bonekanya, nanti kamu boleh main 5 menit lebih lama ya”. Pujian akan menjadi penguat bagi anak untuk mengetahui bahwa bergantian adalah perilaku yang baik dan harus dilakukan saat sedang bermain bersama anak lain.
Apa yang harus dilakukan saat semua hal itu sudah dilakukan namun anak tetap tidak mau diajak bergantian? Apalagi jika anak kita tantrum? Hal ini terjadi jika anak tidak menemukan alasan mengapa ia harus bergantian mainan dengan anak lain atau bahkan tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat menunggu. Oleh karena itu yang bisa kita lakukan adalah berikan pengertian pada anak bahwa menunggu itu baik supaya orang lain mau bermain dengan kita. Saat menunggu, hal yang bisa kita lakukan adalah mengerjakan hal lain misalnya bermain bola squishy atau hal lain yang anak senangi.
Referensi
https://www.theottoolbox.com/turn-taking/
Ditulis oleh Sarah Aurelia, S.Psi dari BehaviorPals Centre.
Giliran pada anak, kemampuan bergiliran, anak-anak
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / 4 Cara Mengajarkan Kemampuan Giliran Pada Anak
Comments